Nyanyian Rembulan

Bagaimana bisa aku menggapaimu?
wahai rembulanku
Diriku hanyalah sebutir pasir dipantai yang terhanyut oleh ombak, jadi tak mungkin aku menyandingmu
Seringkali aku melihatmu ketika purnama, wajahmu bersinar terang
Nampak indah, aku terkagum sampai terbawa mimpi
Iya, aku menemuimu lewat mimpi dan mungkin hanya lewat mimpi
Semua terdiam takjub kala dengan pancaran wajahmu kau perlihatkan indahnya dunia dari hitamnya kegelapan
Komohon Rembulanku
Bersinarlah selalu menggembirakan malamku yang sedang murung karena rindu,
Rindu itu mengusik malamku
PADAHAL RINDUKU MATI ...
Maka dengan pancaran sinarmu wahai rembulanku, engkau akan hidupkan rinduku
Yang tadinya mengusik menjadi menemani, menjadi teman yang setia yang menghangatkan
Wahai rembulanku,
Dari cahayamu maka engkau menerangi dunia ini
Engkau perlihatkan rumah rumah, pepohonan, dedaunan yang mulai menghijau, sungai sungai yang mengalir indah
Semua tentang keindahan, malam yang membentang dari ufuk timur sampai ufuk barat membuka hijabnya dengan penuh keanggunan
Lalu, Bagaimanakah dengan sebutir pasir yang ada dipantai ini?
Ada atau tidak ada dirinya hidup akan terus berjalan
Rembulanku
Engkau jangan meragukan kasihku padamu yang tiada bisa dijelaskan dengan perbandingan apapun, bahkan semesta pun tak cukup untuk mewakilinya. Mungkin dengan kasih, sayang, cinta dariku yang tulus dan begitu dalam ini akan menjadikan sebutir pasir ini melapangkan jiwanya membesar menjadi bulan dan bahkan bersinar sesuai maknanya dan dapat bersanding pada akhirnya
Rembulan dan Bulan ...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondangan

Gambar
Sore ini gue kondangan ke rumahnya tetangga gue, Mr Slamet petruk. Kondangan itu sebagai bentuk syukur kita gays kepada Allah. Karena mengundang tetangga buat makan, dan juga saat kondangan itu identik dengan adat jawa. Jadi ada panggang ayam kampung, pisang, tumpeng dll dan juga ritualnya memakai kemenyan yang dipimpin seorang modin atau sesepuh adat
Baca selengkapnya

NGLINTING MBAKO

Gambar
Melihat sebentar area Pasar Sidoharjo, Wonogiri. Hari ini masih sibuk seperti biasanya, transaksi jual beli masih ramai di pagi ini.  Aku melihat potret kehidupan yang masih terawat dengan baik. Ketika aku berjalan mengitari kawasan pasar, aku menjumpai simbah yang sedang bersimpuh membuka Lapak dagangannya.  Barangkali ada yang masih suka dengan Rokok tradisional atau Rokok lintingan yaitu rokok yang diracik sendiri dengan bumbu dan tembakau original. Dulu ketika rokok belum diproduksi masal oleh pabrik, mereka yang gemar ngerokok nglinting tembakau sendiri dengan Sek, Wur dan juga tembakau kering yang dirajang halus. Butuh ketrampilan untuk menglinting agar terlihat rapi. Pertama Buka lembaran Sek kemudian taruh tembakau dan juga bumbu setelah itu Linting dengan menggunakan kedua tangan. Siap dinyalakan dan diresapi pada setiap isapannya. Untuk menyalakan api kan butuh korek, dan dulu belum ada korek gas jadi harus menggunakan rek Pentol atau kalau nggak ya rek Jres...
Baca selengkapnya

Nonton YOWES BEN 2 di Ponorogo

Gambar
YOWES BEN 2 Ada film bagus nih yang lagi tayang di bioskop yang sekarang lagi rame banget. Gue diajak sama temen gue si Bayu buat nonton Yowes Band 2, nonton Bayu skak dkk soalnya gue masih penasaran dengan lanjutan film yang pertama. Bagaimana kelanjutannya ya, harus nonton gue !!!!
Baca selengkapnya