Jejak di Sukoharjo

Banyak yang dapat diambil manfaatnya dari Sukoharjo selama beberapa tahun terakhir ini. Saya baru tau ternyata Sukoharjo ini adalah salah satu kota Industri yang terbesar, itu saya ketahui setelah saya berkeliling di seputaran Sukoharjo mulai dari nguter sampai Telukan, Baki bahkan sampai ke Perbatasan dengan Karanganyar dan Solo. Terutama yang paling terkenal yaitu Sritex, namanya sudah menasional dan bahkan hasil produknya diimpor ke puluhan negara di dunia ini, hebatnya lagi kalau di Sritex ini memproduksi pakaian militer Tentara Nasional, bahkan Jerman dan sampai ke negara negara Eropa, terkenal juga sebagai perusahaan garment yang terbesar se Asia tenggara sehingga mampu menyerap 50.000 tenaga kerja lebih. Bila anda ke Sukoharjo anda dapat menjumpai lalu lalang karyawan Sritex, yang lokasinya tidak begitu jauh dari alun alun Sukoharjo, dari sana anda dapat mengikuti jalan menuju ke arah carikan, kemudian bila mendapati lampu merah belok kiri, melaju terus nanti ada gapura yang bertuliskan selamat datang di Sritex. Selain Sritex masih banyak lagi pabrik pabrik yang ada di Sukoharjo ada yang bergerak dalam bidang Plastik, produksi perhiasan emas, produksi mebel, tekstil, gula dan sebagainya.

Sukoharjo juga sangat terkenal dengan pluralisme, saya dapat mengamatinya dari semisal banyaknya umat yang ada di Sukoharjo ini, jadi semua itu diungkapkan pada saat Sukoharjo melakukan Silaturahmi kebangsaan bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng. Jadi ada bermacam agama yang hidup berdampingan dan saling menjaga kerukunan. Ada agama Islam, kristen, katolik, hindu, Budha. Ini menarik, jadi sewaktu saya pergi ke daerah Tawang Sari, Sukoharjo saya menjumpai sebuah Pura yang sangat besar, dan setelah saya tanyakan kepada warga bahwa disana banyak yang menganut kepercayaan Hindu, masih sangat kental sekali ajaran agama hindu disana. Juga ternyata Islam di Sukoharjo ada empat golongan besar yaitu ada NU, MTA, LDII dan Muhammadiyah yang saling bersatu padu menjaga kerukunan dan kedamaian. Tetapi juga agak miris, toleransi antar umat beragama yang begitu besar di Sukoharjo ternyata dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadi pernah ada anggota Teroris yang tertangkap di Sukoharjo. Bahkan ketika terjadi penangkapan teroris di Sukoharjo yang bikin saya geleng geleng kepala, warga disana tidak takut dan terkesan biasa saja, itu saya dengar saat petikan wawancara antara reporter Tivi nasional dengan warga yang berprofesi sebagai tukang Sate

Reporter: "Siang Bapak, bagaimana ciri ciri dari teroris yang: tertangkap di daerah ini"

Tukang Sate: "dia itu orangnya penyendiri dan tertutup. Tidak mau bergaul dengan tetangga"

Reporter: "apakah anda curiga dengan orang itu?"

Tukang Sate: "sebenernya saya curiga dengan orang itu"

Reporter: "Bagaimana sikap anda, apakah anda  takut?"

Tukang Sate: "Saya sih Biasa aja, lha dia nggak ganggu saya Kok"

Bagaimana pun juga tindakan teroris itu tidak dibenarkan dari segi pemahaman agama manapun. Teroris adalah bentukan dari organisasi bawah tanah yang ingin menghancurkan Islam. Perlu diketahui bahwa Islam bukanTeroris dan Teroris bukan Islam, dan paham  Terorisme harus dimusnahkan dari bumi Indonesia.

Pernah juga saya pergi ke Sebuah Gunung yang begitu indah di Sukoharjo, namanya Gunung Taruwongso yang terletak di tawangsari. Jadi untuk pergi kesana harus menaiki jalan yang begitu tinggi menanjak, di kawasan itu juga terdapat makam kuno yang terkenal dan banyak didatangi oleh para peziarah. Perlu perjuangan dan berpanas panasan, jadi setelah sampai dikawasan taruwongso untuk sampai ke puncaknya maka harus melewati anak tangga yang jumlahnya ratusan, lelah naiknya. Tetapi setelah sampai di puncak, maka lelah akan terbayar. Yang tampak pada waktu itu adalah keindahan dari panorama alam. BeBatuan alam yang tersusun dengan sempurna yang dapat dimanfaatkan anglenya. Saya melihat dari barbagai sudut pandang, seantero Sukoharjo saya dapat melihatnya disini, tentunya dengan disuguhkan berbagai macam pepohonan hijau yang tumbuh menghiasi bukit. Saya waktu itu bersama kawan saya, Jagad (ranjaumuda13.blogspot.com) ber swafoto untuk melakukan dokumentasi.

Banyak yang ingin saya ceritakan tentang Sukoharjo dari berbagai sudut pandang, menarik pula waktu mendekati liburan kerja. Sewaktu malam mingguan bersama dengan kawan kawan saya. Yaitu di alun alun Sukoharjo, pastinya kalau disetiap kabupaten selalu ada alun alun, tempat yang disediakan untuk warga untuk berkumpul, berbincang, beristirahat, bersantai dari segala kesibukan kesibukan. Spot favorit saya di alun alun sukoharjo adalah di Sektor Selatan, didekat pohon beringin. Tempatnya kondusif dan agak menjauh dari keramaian, pas banget sebagai tempat untuk mencurahkan kata. Sewaktu disana kita gelar tikar secara beramai ramai lalu memesan kopi hitam dan mulai menyalakan rokok, mulai asik berbincang santai sambil memandang cewek cewek Seksi jaman Now yang mundar mandir yang kayaknya minta digodain. Semakin keras kita Suit suit... thir thir maka senyum mereka semakin lebar dan semakin menggoda yang membuat berdebar debar. Sebenernya juga banyak acara acara yang diadakan di alun alun Sukoharjo, sering ada pasar malam, dangdutan, ben benan sampai ada pula pengajian. Sering dulu menghabiskan waktu dengan sang pujaan saat berada disana itu biasa kalau malam minggu. Pas saat itu kita lagi asik nongrong di deket pohon beringin ada peristiwa mencengangkan, ada perempuan tua gila yang meminta minta tapi nggak kita kasih uang. Terus dia malah marah dan membentak setiap yang dia dekati. Eh sial, pas saya sama kawan saya Jagad (ranjaumuda13.blogspot.com) lagi asik ngobrol dia datang lagi, buset malah ngegodain kita, yaudah terpaksa kan supaya dia pergi saya kasih aja Seribu, trus kita sentak akhirnya pergi itu orang gila. Woy, dasar orang stres, saraf hahahaha

Ternyata di Sukoharjo ada waduknya juga,  Waduk Mulur namanya. Jalannya yaitu bisa diakses melalui poroliman sukoharjo belok ke arah kiri lurus terus sampai ke tujuan. Saya dan kawan saya pernah berkunjung kesana, jadi kita kesana itu untuk Mancing. Sebelum memancing kita sempatkan untuk mencari umpan cacing di sawah terlebih dulu, harus njegur ke sawah sambil mblethok mblethokan memilah diantara lumpur lumpur sawah untuk mengais cacing, lama sudah saya tidak mencari umpan cacing di sawa, jadi agak sedikit lama juga. Berjibaku lama banget dengan lumpur dan hasilnya dua plastik cacing didapat. Lumayan umpannya banyak banget, trus kami pergi ke  Waduk mulur untuk memancing dengan pancingan sederhana yang kami bawa. Cuaca saat itu sedang terik teriknya matahari sampai menyengat kulit, panas banget menyengat mana nggak bawa payung. Jadi terpaksa harus panas panasan di area sekitar waduk mulur itu. Yaudah panas panasan juga nggak apa apa, yang penting bisa hepi nih pikiran dan tubuh hehehe. Langsung beraksi kita menuju ke tempat mancing, di pinggir Waduk mulur kita menempatkan umpannya ke  area air yang kita pilih. Harus nunggu lama banget biar dapat ikan, sampai frustasi kok nggak dapet dapet ikan, bagaimana ini huft payah banget pokoknya. Terbayarkan setelah berpanas panasan, dapat juga ikan walaupun ikannya ikan nila kecil tapi nggak apa apa dah daripada nggak dapet sama sekali. Lama.banget kita mancing dan hasilnya jauh dari yang kita harapkan, cuman dapat tiga ekor doang. Buat apa ituh tiga doang kecil kecil lagi, buat lauk juga kagak cukup, yaudah akhirnya kita bawa aja ikan ikan hasil tangkapan untuk dibawa pulang, ambil sisi positifnya aja yang penting hati bisa senang dan damai.

Pernah juga saya bersama kawan saya yang bernama Cemen pergi ke alun alun kidul, untuk refresh kan abis pulang dari kerjaan. Memang Alkid ini adalah tempat yang sangat bagus buat nongkrong karena memang tempatnya begitu lapang dan menarik. Banyak pedagang pedang yang menjajakan jajanannya disana. Mungkin malam.kawan saya pikirannya suntuk karena dia terlihat konyol banget. Pas malem itu disekitaran Alkid ada mobil mobilan manual yang cara maininnya dengan cara mengontel atau mengayuh, semacam kayak sepeda aja. Jadi bener bener dah malam itu begitu konyol kita muter muter naikin itu mobilan, bentuk dari mobilannya itu aneh aneh. Ada yang menyerupai mobil, bulan sabit, gajah dan masih banyak model model lainnya. Abis itu paling ya makan baso bakar disana, gile bro baso bakarnya pedes bener, makan baso bakar apa makan cabe ini sampai.bingung ini jadinya. Disana itu ada tukang baso bakar yang mencurigakan karena itu yang paling mematikan. Kalau udah di pesen baso bakarnya ya sudah terlanjur gimana itu, kalo dibalikin udah nggak bisa trus kalo mau dibuang sayang karena harganya mahal, lah udah terlanjur pesen banyak. Lumayan kan duit 25, ya terpaksa harus dimakan itu bakso bakar, dan pulang pulang sampai apartemen apakah yang terjadi, ya jadi mules dah ini perut.
Sukoharjo juga ada tempat fenomenal untuk mencari barang barang tertentu. Jadi saya sangat suka ya semacam di klithikan, ada dua pasar yang sungguh fenomenal Pasar Nggawok dan Pasar Bekonang kalau hari pasaran tertentu disana ada pasar kaget yang menjual berbagai macam barang barang, yang paling saya suka waktu datang kesana, disana itu banyak menyediakan barang barang klasik yang sulit untuk ditemukan barang barang klasik itu semisal radio kuno, jam antik, alat elektronik antik dan masih banyak hal lainnya bahkan juga ada lo sepatu antik yang sungguh keren khas tempo doeloe. Disana juga ada tukang obat yang menampilkan banyak atraksi, itu sangat menarik, saya sempat melihat penyembuhan kutil salah seorang pasien dibagian tangannya. Ya mudah saja, tinggal diolesin aja ramuan ibat ke tangannya tunggu beberapa saat dan langsung cabut kutil sembuh sampai ke akar akarnya.
dan yang paling terkenal dari Sukoharjo bahkan melebihi Sukoharjo itu sendiri, bahkan sudah sangat menasional yaitu Ciu Bekonang. Minuman khas ini bahkan sudah dikagumi oleh peminatnya sejak jaman dulu sampai jaman now, minuman kesehatan asal bekonang itu banyak dikagumi karena citarasa yang sangat istimewa dan menyimpan banyak kandungan didalamnya yang membuat penikmatnya melayang.
Sekilas sedikit tentang Sukoharjo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondangan

NGLINTING MBAKO

Nonton YOWES BEN 2 di Ponorogo