Jumpa Sahabat ADE SURYANA, Gunung Kidul JOGJA

Lama nggak jumpa  dengan sahabat yang sudah sangat akrab bahkan sekarang sudah menjadi  keluarga kecil yang bernama ErEsJe(RSj). Tibalah rasa rindu yang sangat dalam, sudah berjarak dan  lama tidak saling tatap. Rindu Sahabat yang namanya Ade Suryana yang paling ngeHitz. Lantas bagaimana kami menemukan sosoknya. Bercerita penulis dan temannya yang bernama Jagad mencoba untuk menemukan sosok itu, ketika alat komunikasi tidak bisa menemukannya bahkan google juga tidak bisa mencarinya "Ade Suryana" tidak ada dokumen tentang pencarian yang anda maksud "kata Google". Sempat sesaat kebingungan sampai pada akhirnya Tuhan memberikan Ilham kepada kita, ketika ada sepucuk kertas yang melayang layang sambil melambai lambai "tangkap aku mas, tangkap" katanya. Jagad pun menangkapnya dengan sangat tangkas, ketangkasannya bagaikan kiper menangkap Bola yang ditembakkan dititik pinalti. Dipeganglah kertas itu kemudian dibukakanlah. Wuiiitz ternyata ada Fotokopi KTP dia, kami baca Ade Suryana alamatnya Keringanwetan RT 02 Semin, Jogjakarta. Perlu persiapan yang mantab untuk kesana, kita akan pergi ke Jogjakarta Istimewa, Jogja Bro Jogja.Tujuannya adalah Jogja
perlu motor yang bagus, tak perlu diragukan lagi bahwa jupiter MX (belalang hijau) sudah teruji di segala medan. Motor 135 cc ini memang cocok untuk digunakan menuju ke Semin yang kalau dilihat lihat jalanannya lumayan Susah. Sudah diputuskan hari itu.berangkat ke Semin jam 13:00 waktu yang tepat rupanya untuk kami berkunjung kesana mengingat waktu itu cuacanya lumayan bagus, jadi nggak ada ketakutan manakala motor akan mogok karena hujan atau yang lainnya.
Perjalanan dimulai dengan Saudara Jagad menaiki motor Mx nya, berjalan melintasi jalanan yang panas menyengat kulit. Kami melewati jalanan Sukoharjo kota menuju kesana via tawang Sari dengan kecepatan kendaraan yang gila menerobos setiap kendaraan yang menghalangi, ugal ugalan ngendarain motornya yang keren. Mampir ke Warung kopi Tak lama memesan, segelas kopi dihidangkan di meja oleh pelayan warung yang selalu menebar senyum. Aromanya menusuk hidung, membuat tanganku tak lama meraih gelas dan merasakan tegukan pertama di siang yang masih muda. Satu persatu pelanggan datang, memenuni meja-meja hitam. Lalu, topik pembicaraan mengalir begitu saja dari politik sampai kisah si ranjau muda.Di Warkop yang kami datangi ada hotspot Wifinya, Jagad manfaatin buat nonton video video terbaru yang lagi trending di dunia maya atau kalau nggak ya video video makrifat yang tinggi. Sruputan kopi yang pahit terasa nikmat menemani kami yang istirahat dalam perjalanan ke Semin, Jogja. Kemudian kami melanjutkan perjalanan melewati jalan yang berliku penuh halangan dan rintangan tapi tetap harus kami lalui seberapapun beratnya, tak peduli terjalnya Jalan, curamnya tanjakan tanjakan yang menghadap kami akan tetap tegar setegar batu karang. Melaju dengan sangat kencang sampai pada akhirnya kami masuk ke Semin, kayaknya ini tanda tanda bahwa yang dituju akan dekat. Lalu kita tanya ke orang yang ada di pinggiran Jalan. Saat itu kebetulan ada Ibu ibu yang lagi nggendhong anaknya, kami berhenti sejenak lalu turun dari motor dan bertanya "Bu ngertos daerah KeringanWetan mboten Bu" sambil kami menengadahkan fotokopi KTP Ade Suryana kehadapan Ibu ibu itu, dia agak kaget nanya alamat kok pakr bawa fotokopi KTP ya, mungkin Ibu itu mengira bahwa kami densus 88 yang lagi nyari teroris. Ibu itu njelasin kepada kami "mas kowe mengko Lurus, terus belok kiri ya mas mlaku luruuuuus terus la mengko enk pom bensin lurus meneh enk pertigaan pertama lurus gek trus pertigaan kedua kowe Belok kiri mas, kuwi wes tekan daerah keringan Wetan.Melajulah meneruskan perjalanan kami mengikuti arah yang ditunjukkan kepada kami, instruksi yang Ibu itu berikan kami lakukan dengan seksama dan dengan tempo yang sesingkat singkatnya.
Hingga pada akhirnya kami menemukan Gapura yang bertulisan "KeringanWetan RT 02" langsung kami memasuki gapura itu. Masuklah desa yang sangat nyaman, pepohonan hijau yang berada didalamnya dimana terdapat Kali yang masih tersemai dengan asrinya, menuliskan sebuah kenyamanan hidup yang ada dilingkungan pedesaan. Sudah masuk desa tinggal mencari batang hidungnya, kami berjalan dan ada seorang Ibu tua, kami bertanya adakah orang yang namanya Ade Suryana tetapi dia nggak tau babar blas. Kedua kami tanya lagi ke seorang Kakek Tua tetapi dia juga tidak mengetahuinya. Sampai akhirnya tanya sama Pakdhe pakdhe yang kayaknya seorang Guru dilihat dari gaya bahasanya. Dia memberikan pencerahan kepada Kami. "Mas, adhe kuwi mbiyene cah Smea kae ya. Mbiyene aku sering ngerti mas, bocahe aku kenal. Sing Bagus kae To mas, dalane tak weruhi mas kowe Lurus nyebrang dalan terus kowe mudhuk teko ngisor.Dengan bersusah payah kami pun berhasil menemukan rumahnya Ade Suryana, kami memarkirkan motor di halama rumah. Lalu kami mendekat mengetuk pintu rumahnya, tampak seorang Ibu Ibu yang kami curigai adalah Ibunya Ade. "Kulonuwun Bu, mriki nopo griyane Ade" Tanyaku. Lalu Ibu itu menjawab "Nggeh mas niki kulo Ibu e mas, njenengan sinten"
Kulo rencang kerjo saking Wonogiri,Ade nopo Wonten griyo Bu?
"Bocahe Dolan mas, tak puruki dhisik njenengan mlebet rumiyin".
Saat itu rupanya Ade sedang nongkrong diperempatan bersama dengan kawan kawannya, dipanggillah oleh Ibunya supaya dia pulang ke Rumah untuk menemui kami. Kami menunggu sejenak didalam rumah yang disajikan oleh Ibunya Teh manis anget dan juga buah jambu hijau khas Gunung.  Kidul..Lama kami menunggu Ade yang berjalan menuju ke rumahnya, Tiba tiba seorang pemuda berambut gondrong datang masuk kedalam rumahnya, tak disangka dia adalah ade. Tambah gondrong aja rambutnya yang stylish, mirip Ariel pas jaman muda  kata Jagad, serasa lama tak jumpa pangling juga Kami. Ade menceritakan pengalamannya kepada kami, Jadi Ade selama masa ngilangnya di berkelana menuju.ke Semarang menjadi seorang Lelaki pekerja. Bayangkan Ade bekerja di Semarang bekerjanya di Laut di kawasan Listrik listrik, jadi dia disana pekerjaannya membersihkan gorong gorong laut yang panjang, yaitu membersihkannya dari hal hal yang berserakan dengan medan yang keras dan bernafas yang sulit tapi dia berhasil melaluinya dengan bagus. Bekerja sehari hari dengan bau yang has dijalaninya dengan penuh keberanian, karena yang anak muda hanyalah dia. Rekan rekannya sudah berumur semua. Trus disana Ade mengajak kami Ke Saluran Air mistis di Semin. Jadi saluran air ini berbentuk tembok yang menyerupai tebing yang fungsinya untuk menampung air apabila terjadi hujan. Suasana hening dan sepi ketika berada disana, kami berjalan menuju ke tengah tengah, nampak disana kami melihat sumur tua yang horor. Seketika kita saat itu teringat Sosok Ade yang agak Anarki, pernah suatu ketika pas dia masih kerja di Sukoharjo. Ketika itu dia telat bebarengan dengan cewek. Oleh sekurity cewek itu diijinkan masuk. Tetapi Ade malah dikerjain oleh Sekurity dengan nada Songongnya menggertak Ade. Dikiranya Sekurity Ade Takut, keesokan harinya Sekurity Songong ditantang Ade buat duel. Akhirnya mereka duel, Ade kesetanan berkelahi sama sekurity. Untung saat itu masih ada yang misahin. Kalau nggak bisa habis babak belur itu sekurity. Akhirnya perkelahian distop, Saya heran lagi. Sore harinya Ade mendatangi sekurity itu ke rumah dan nantang buat diajak duel ke Lapangan akan tetapi si Sekurity nggak Berani dan akhirnya meminta maaf, waduh.Beberapa pengalaman menariknya diceritakan kepada kami dengan penuh gembira, termasuk beberapa.hal mistis yang dia alami didesanya dan juga di EREsje. Tentu ini tidak akan ada habisnya, menceritakan pengalaman bersama dengan sahabat. Hingga saat itu haruslah kita berpisah, sudah semakin Sore Saja, kami memutuskan untuk pulang menuju eRsje, tetapi kami tetapi menanti pertemuan selanjutnya. Terimakasih my brother Ade Suryana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondangan

NGLINTING MBAKO

Nonton YOWES BEN 2 di Ponorogo