Bidadari Permai
Kau hanya lewat, sekedar lewat saja tetapi wajahmu begitu lekat ku ingat. Tampakkan senyummu wahai bidadariku.
Engkau punya siapa.
Janganlah kau senyum-senyum sendiri, apakah engkau naksir?
ataukah engkau memancing? Lihatlah betapa indahnya bahasa tubuhmu seakan mengangguk lalu mau.
Engkau memainkan sayapmu yang putih,
yang menghias langitku Sulit sekali untuk meraihmu
Menggapaimu Kau mengajakku terbang, padahal kau tak sanggup memangku
Apakah sayapmu akan kuat? Bagaimana kalau nanti patah Kau ini ada ada saja
Padahal aku ini yang seharusnya bisa memangkumu
Tapi aku lihat kau masih meragu? Atau hanya malu malu?
Tapi sebenarnya mau, ya kan?
Tiba-tiba kau berlalu pergi
Padahal gelas es teh manis masih melekat di tanganku
Kuhabiskan saja es tehku ini
Tapi kau masih melekat dalam lamunan
Kumohon, segeralah kembali Lagi kesini.
Pergilah, kembalilah
Komentar
Posting Komentar