Paradoks
Pernahkah Kamu sesekali ingin merasakan pergi ke tempat yang sangat ramai. Hari libur, kamu coba mainan baru. Di kecamatan sebelah kamu liat ada pasar malem yang ramai, yaaa keadaannya mendukung banget, pas hari libur ada begituan maksudnya pasti banyak mainannya. Keadaan lagi belum ada pasangan, ya.. kali aja bisa agak ramaian dikitlah biar gak spaneng dirumah. Bujubuset dah setelah nyampe asik asik aja, biasa liat liat dari luar, beli tiket trus masuk dah kedalem. Satu dua langkah kedalem berasa ramai sekitaran agak sedikit terhibur juga lewat mainan mainan yang bisa dilihat didalem. Serasa ramai didalam hati, namun setelah lama berjalan dan berjalan melewati beberapa stand permaianan, mata memandang ke sekitar dan apa yang nampak? Ternyata sebagian besar mereka berjalan bergandengan tangan dan bermesraan. Mereka berpasang pasang, itulah yang membuat hati ini meratap yang ditengah tengah keramaian hati menjadi begitu sepi.Lain halnya ketika kamu berada ditempat yang sepi dan teduh, sekitarmu merasakan kesenyapan yang begitu luar biasa. Dimana disitu tidak ada mata yang bisa kau tatap, tidak ada percakapan yang terbangun yang menimbulkan geliat keramaian. Suatu ketika mungkin kamu perlu untuk menikmati hari liburmu untuk menikmati suasana yang berbeda. Cobalah untuk pergi kesebuah tempat yang terdapat panorama alam yang segar, pergi ke Muncar mungkin? Kemudian naiklah kamu ke bukit yang begitu indah sendirian, rasakan alam yang begitu agung mengawasimu. Kemudian setelah sampai dipuncak bukit maka tenangkanlah hatimu lalu rasakanlah fokuslah "sepi itu ketika kamu tidak fokus dengan duniamu"kemudian kamu disana tenang sendirian, lalu perlahan rasakanlah suara suara gemercik yang mulai memeluk tubuhmu, hembusan angin yang membuat riuh suasana hatimu dan kamu merasakan keramaian yang teramat dalam padahal kamu sendirian.
Komentar
Posting Komentar