Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Bidadari Permai

Gambar
Kau hanya lewat, sekedar lewat saja tetapi wajahmu begitu lekat ku ingat. Tampakkan senyummu wahai bidadariku. Engkau punya siapa. Janganlah kau senyum-senyum sendiri, apakah engkau naksir? ataukah engkau memancing? Lihatlah betapa indahnya bahasa tubuhmu seakan mengangguk lalu mau. Engkau memainkan sayapmu yang putih, yang menghias langitku Sulit sekali untuk meraihmu Menggapaimu Kau mengajakku terbang, padahal kau tak sanggup memangku Apakah sayapmu akan kuat? Bagaimana kalau nanti patah Kau ini ada ada saja Padahal aku ini yang seharusnya bisa memangkumu Tapi aku lihat kau masih meragu? Atau hanya malu malu? Tapi sebenarnya mau, ya kan? Tiba-tiba kau berlalu pergi Padahal gelas es teh manis masih melekat di tanganku Kuhabiskan saja es tehku ini Tapi kau masih melekat dalam lamunan Kumohon, segeralah kembali Lagi kesini. Pergilah, kembalilah

Hidup itu Perjuangan

Gambar
Masih terasa segala peristiwa yang membekas di dalam benaknya. Apadaya semua yang dia inginkan tak sesuai dengan yang dia harapkan. Jonny harus merelakan pendidikannya usai karena masalah ekonomi yang ada di keluarganya, padahal dia sudah kelas 5 SD. Apadaya angan tak sampai pahitpun harus dijalani. Tapi dia masih mempunyai dua kambing kesayangan yang dia pelihara di kandhang kecil di belakang rumahnya.  Entahlah, Jonny akan sekuat tenaga untuk memelihara Kambingnya itu. Dengan segala kepasrahan hidup, tidak masalah bagi dia. Persetan dengan pendidikan yang tinggi kalau yang dikedepankan hanya korupsi, itu membuatnya malas. Meskipun di sekolahnya Jonny adalah anak berprestasi, sudah banyak kejuaraan cerdas cermat yang dia ikuti bahkan sampai juara tingkat kabupaten.  Madep manteb menjalani semua ini,  "Aku kan punya kambing dua, ku kembangbiakkan saja kambingku ini. Aku pelihara, kurawat, kujaga!!!"  Tekat Jonny yang begitu kuat untuk menjadi seora...

NGLINTING MBAKO

Gambar
Melihat sebentar area Pasar Sidoharjo, Wonogiri. Hari ini masih sibuk seperti biasanya, transaksi jual beli masih ramai di pagi ini.  Aku melihat potret kehidupan yang masih terawat dengan baik. Ketika aku berjalan mengitari kawasan pasar, aku menjumpai simbah yang sedang bersimpuh membuka Lapak dagangannya.  Barangkali ada yang masih suka dengan Rokok tradisional atau Rokok lintingan yaitu rokok yang diracik sendiri dengan bumbu dan tembakau original. Dulu ketika rokok belum diproduksi masal oleh pabrik, mereka yang gemar ngerokok nglinting tembakau sendiri dengan Sek, Wur dan juga tembakau kering yang dirajang halus. Butuh ketrampilan untuk menglinting agar terlihat rapi. Pertama Buka lembaran Sek kemudian taruh tembakau dan juga bumbu setelah itu Linting dengan menggunakan kedua tangan. Siap dinyalakan dan diresapi pada setiap isapannya. Untuk menyalakan api kan butuh korek, dan dulu belum ada korek gas jadi harus menggunakan rek Pentol atau kalau nggak ya rek Jres...

SYAIR LARA

Gambar
Aku tidak paham dengan semua ini, tolong jelaskanlah sejelas-jelasnya apakah benar Engkau sesuai dengan prasangka hambamu. Aku masih bingung tentang apa yang sedang aku alami hingga saat ini, semuanya merebak menebar kepiluan hingga aku tak dapat membiarkan diriku pergi begitu saja. Biarkanlah semua luka ini larut dalam kepedihan. Bahkan semua yang aku alami sekarang ini, apakah ini sekadar ketimpangan. Oh, entahlah aku tak tau akan semua ini. Yang jelas mungkin Engkau ada rencana dibalik semua kejadian memilukan yang aku alami. Terkadang memang begitulah hidup, kuat tidak kuat harus sabar. Karena kalau tidak maka badai2 yang lain akan begitu cepatnya menyusul tanpa kamu ketahui kapan dan dimananya. Pilu tubuhku lemas menahan sakit, kalau bukan pada langitku maka harus kemana lagi aku tuangkan rasa sakitku ini, temani aku dalam kepedihanku hingga bayangan hitam menepi dalam hatiku. Kupangku semua sakit sendiri tertatih tanpa henti sampai aku lelah untuk mencari arti dari semua kegalaua...