Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Tiga Serangkai

Semangatku begitu tinggi untuk menyongsong hari ini, "nampaknya semua sudah siap, berkas berkas untuk melamar kerja sudah aku siapkan dengan baik baik didalam tas kecilku". Kawan kawanku pun datang kedalam kamar kosku yang kecil dan sederhana. Dengan penuh keyakinan untuk dapat bekerja di perusahaan kami menyiapkan diri. Temanku mengajakku ngopi, tampak Steven dari luar membuka pintu kos lalu dia ngomong " Woy, udah pada ngopi belum. Diem diem Bae, Ngopi ngapa Ngopi". Dibuatlah 3 gelas kopi hitam sebagai bumbu penikmat dipagi hari, memang tak terasa lengkap bila pagi tidak ada kopi maka bagi yang sudah terbiasa maka akan terasa hambar. Sruputan kopi hitam pun kami padukan dengan hisapan rokok menara yang Steven beli tempo hari. Terdengar celetukan Jagad "Udud karo ngopi seger Banget yo lurr" itulah yang dirasakan oleh kawanku yang ada hanyalah rasa santai menikmati kehidupan. Lalu setelahnya kita beranjak keluar untuk melawan dunia ....

Dari Langit untuk Kekasih

Oleh: Jagad Aku ingin menyentuhmu Andai aku mampu, Bahkan memeluk Aku ingin merangkulmu, juga melindungimu Tapi aku takut membunuhmu Kupikir disini saja, dari sini aku menghidupimu Memberimu hujan agar tidak kekeringan Menyirami hutan agar lebat dan menyejukkan Menikmati hijau juga birumu dari jauh Tapi terkadang aku marah dan ingin menubrukmu Ketika aku lihat tubuhmu terbakar hebat Ketika hutanmu gundul tak lagi lebat Kutu kutu ditubuhmu itu membuatku muak Biar aku banjiri saja, sudah longsorkan saja tanahmu Agar mereka semua terkubur mati Karna ulahnya sendiri

Falsafah Arab dan Falsafah jawa.

Ada suatu kisah dari jazirah arab ceritanya begini. Ada seorang ayah yang ingin menguji keimanan dari anaknya, seorang Ayah pada suatu malam berbincang dengan anaknya dan dia berkata sembari memberikan sebuah tantangan "Wahai anakku, kamu keluarlah dari rumah ini dan pulanglah dengan membawa makhluk yang terburuk di dunia ini" Anak itu bingung sesaat dan akhirnya anaknya tersebut menyanggupi apa yang dikatakan ayahnya itu. Keesokan harinya anak tersebut pergi meninggalkan rumah selama berminggu bahkan berbulan dia mencari makhluk yang paling buruk, Kemudian didapatinya seorang pelacur, apakah dia yang terburuk? Dia berfikir sejenak "dia kan bisa saja bertaubat sebelum ajalnya jadi tidak mungkin", kemudian dia menjumpai pencuri, perampok, koruptor dll tapi hatinya berkata tidak. Disuatu jalan didapatinya ada seekor anjing jelek kotor bau lalu dibawalah dia kerumah dia berfikiran saat itu anjing itu yang paling buruk. Ketika akan masuk rumah menemui ayahnya dia be...

Ruang Harapan

Masih ditempat yang sama,  Sore ini didalam kamar kos yang tidak asing. Suara putaran kipas angin masih terasa menemani segala keresahan hidupku. Ketika aku melihat coretan coretan didinding kamar yang memenuhi angan anganku yang belum tercapai, ku tuangkan kedalamnya lewat warna warna yang menggambarkan kehidupanku yang meragu. Melihat dibalik Jendela, ketika kubuka jendela kamar kulihat diluar manusia manusia yang penuh kemunafikan. Memaksaku untuk mencoret coret lagi " KALAU BAJINGAN YA NGAKU AJA BAJINGAN KAYA AKU" dan kuteriakkan kata itu kejalanan kepada orang orang disekitar tetapi tidak ada yang menggubris. Mungkin mereka mengira aku telah gila padahal merekalah yang gila. Iya Gila, ada yang gila jabatan, gila hormat, gila kerja hingga gila beneran. Sudahlah... ayolah  jujur menjadi dirimu yang sesungguhnya, karena menurutku.Lebih baik terasing daripada terpasung kemunafikan. Sore yang penuh harap untuk tercipta kedamaian, tentang konflik yang terjadi didunia ini. Kug...

BANYOLAN PUNOKAWAN

Sore hari berkumpulah Gareng, petruk dan Bagong di desa KarangKadempel. Sedang hangat hangatnya membicarakan tentang peringatan hari kemerdekaan NKRI mbahas acara apa yang dibuat, semeriah apa... diiringi dengan tembang jawa dari para Sinden "Lesung jumengglung sru imbal imbalan, lesung jumengglung manengker manengkur tumandang nyedhaki sajroning padesan .. thok..thok thek thok.. thok gung thok.. thok thek thok thek thok Gung....." Petruk: "meriah nak koyo ngene ki, la ora seneng kepriye, sak RW nekakne dhagelan dhagelan ngene ki, nggonamu opo Reng" Gareng: "Nggonaku pentas seni pemuda pemudi" Petruk: " yo apik, Nggonamu Gong?" Bagong: "Yo tetep rame nggonaku" Petruk: "Nanggap opo?" Bagong: "Nanggap othok" Petruk: "Walah, paling ora yo pentas seni opo piye ngono loh Gong" Bagong: "Kuwi wae Gayenge wis ra jamak kok truk, kampungku ki wong prosal prosal wegah nak koyo liane ki, tapi kelebon aku d...