PANJI ASMARA

Seperti pagi biasanya, aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan hari-hari berlalu begitu cepat, pagi lagi.. pagi lagi.. begitu pula tahun-tahun yang semakin cepat berganti.
Panji Asmara

Sejenak aku duduk dari pembaringan senduku, hal yang pertama kali aku lakukan selanjutnya, aku pegang hpku, aku gulung headset yang aku gunakan tadi malam untuk mendengarkan musik sebagai teman tidur. Hp ku buka, kulihat notifikasi pesan, media sosial maupun WA dan juga grup-grup yang aku ikuti. Aku jarang-jarang komen paling ya hanya menyimak aja barangkali ada info-info menarik yang bisa bikin hati bahagia.

Aku buka WA, kulihat semua story yang ada. Aku kaget melihat Storynya Ellin mantan pacarku, dia memamerkan kekasih barunya.. Pas sekali memang nuansanya, hatiku terasa Ambyar. Langsung ku play music dengerin lagunya Didi Kempot yang judulnya Pamer Bojo. Biarlah hati ini menjadi seambyar-ambyarnya.

ELLIN

"Patah hati boleh, tapi harus tetap kerja. Karena hidupmu tidak cukup dibiayai hanya dengan tangismu", itulah nasehat TheGodFather of Brokenheart"

Aku harus semangat dalam menyongsong hari, sesuai dengan namaku Panji Asmara. Panji yang artinya bendera dan Asmara yang berarti cinta, kasih sayang. Dimana pun aku berada aku harus menebarkan cinta dan kasih sayang.

Seperti pada hari-hari biasanya, pekerjaanku sebagai driver Grab atau Ojek Online yang selalu senantiasa mencari orderan sejauh angin berhembus. Menaiki motor Supra X125 kesayanganku



Aku harus bersiap siap dalam menyambut hari, karena hidup harus terus berjalan sebagaimana mestinya. Aku keluar dari rumahku, ku starter motorku pelan. Perlahan lahan tapi pasti aku mulai mengaktifkan aplikasi di Hpku agar bisa memantau orderan dari para penumpang.

Tak lupa aku kenakan Jaket kebesaranku yang motifnya hitam loreng hijau sebagai ciri khas pengemudi OjoL.

Kulihat matahari pagi ini begitu cerah, secerah hatiku yang bersiap untuk menyongsongnya, aku bergegas dari semanggi menuju ke Solo baru untuk mangkal menunggu penumpang. Aku tak biasa sarapan pagi. Palingan kalau pagi aku cuman ngopi dengan kawan-kawan OJOL.

Dipangkalan aku biasa bersama sohibku yang bernama Janu dan juga Catur yang sama sama menunggu orderan.
Pangkalan OJOL

Setelah sekian lama menunggu akhirnya ada juga orderan lewat aplikasi

"Mas, bisa pesan Bakmi Goreng dua bungkus gak?", tanya pelanggan yang bernama Fani di aplikasiku

FANI

"Bisa mbak, mau dikirim kapan?", jawabku

Sekarang aja mas, tapi cepetan ya gue laper. Kirim ke alamat rumahku di Gang Nangka ya

"Oke mbak, mohon ditunggu yaa"

Pagi-pagi dapat orderan juga, aku harus siap siap beli bakmi goreng yang ada di Solo baru untuk diantarkan ke Gang Nangka. Akhirnya aku menemukan juga tempat Bakmi Goreng yang enak sesuai dengan pesanan dia, Aku bungkus 2 porsi yang harganya mencapai Rp 50K 


Aku harus cepet bergerak karena pelanggan Go Food meminta cepat, mungkin karena dia laper banget. Akhirnya aku pacu dengan cepat mengejar waktu dari Solo Baru ke Gang Nangka dengan kecepatan tinggi. Agak terasa oleng karena semalem aku begadang membaca komik manga Naruto Jirayya kesukaanku, sampai 1.30 pagi, jadi masih terasa ngantuknya.

Aku menyetir motorku, terasa sekali ngantuk tak tertahan. Saking ngantuknya, mataku tak terasa terpejam hingga aku kehilangan arah, sampai sampai aku melawan arah.

Aku nggak sadar, tiba-tiba ada truck dari arah depan mengklakson kencang dan aku pun kaget. Sopir truk itu pun berteriak

"Asu.... , matamu dimana !!!!!!!!!"

Sopir Truk sontak emosi dan kaget melihatku yang hampir srempetan dengan truk. Aduh, aku kehilangan kendali, motorku menabrak tanggul amat sangat disayangkan bakmi gorengnya jatuh dan tercecer di jalan. Waduh bagaimana ini, bingung aku jadinya Bakmi goreng pesanan pelanggan rusak tak beraturan.

"Waduhhh... bakmi gorengnya Jatuh. Rusak parah"

Lama aku terdiam sejenak dari kecelakaan, untung cuman luka kecil aja. Aku istirahat agak lama, untung masih ditolong warga sekitar untuk bisa bangun.

Aku pun memungut Bakmi goreng yang telah tercecer jatuh, walaupun kotor aku bawa saja sebagai barang bukti ke pelanggan.

Setelah itu aku pun meneruskan perjalanan, aku menuju ke Gang Nangka untuk mengantarkan pesanan Bakmi Goreng kepada Fani.

Dalam perjalanan aku tergopoh-gopoh dan akhirnya sampai juga di rumah Fani. Aku mendekat ke pintu rumahnya, aku totok pintu rumahnya..



"Tok.. tok.. tok.. pagi mbak pesanan sudah datang"

Suara sepatu Fani terdengar berjalan melangkah keluar menuju pintu. Dengan raut muka yang penuh emosi dia tiba-tiba marah-marah.

" Aduh gimana sih mas, Lama banget aku udah laper nih"

Aku pun lalu mengambilkan 2 buah Bakmi Goreng lalu ku serahkan padanya

"Loh, apa apaan ini. Bakmi Busuk lo kasih ke gue. Jancuk lo!!!!", dia marah marah lagi

Aku coba menjelaskan

"Maaf mbak tadi aku kecelakaan dan bakminya Jatuh"

Fani masih aja marah

"Halah, banyak alasan lo. Gue cancel aja pesanannya Gak jadi!!!!"

Aku pun berang dengan Fani

"Nggak bisa mbak, masa nggak jadi"

Ditengah marahnya Fani tiba-tiba ada seorang lelaki tampan yang merupakan pacarnya mencoba menenangkan

"Ada apa sayang,?", tanya dia ke Fani

"Bakminya yank Jatuh", jawab Fani manja

"Sudah lah nanti beli lagi"

Aku sepertinya mengenal lelaki itu, oh iya..  aku ingat, namanya Sadiko Altis temenku sewaktu merantau di Jakarta dulu. Aku coba sapa aja dia

"Lo Sadiko Altis yaa"

"Iya", jawabnya ketus

"Gue Panji, masih inget gue gak. Temen lo pas ngerantau di Jakarta"

Dia mengerngitkan dahi dan menarik nafas dalam

"Teman dari mana ya, Jangan ngaku-ngaku. Gue gak kenal sama Lo"

Aku terbelalak kok dia tega ya ngaku gak kenal, songong amatt

Sadiko Altis

Aku bengong aja, dan akhirnya aku pun dicuekin mereka, Sadiko Altis dan Fani. Lalu mereka menuju ke mobil Jazz merah pergi entah kemana meninggalkanku dan Bakmi goreng pesanannya gak dia bayar dan malah dibuang ke tempat sampah. Sungguh disayangkan temen gue dulu semenjak sukses lupa sama kawan. Dan Rp 50K melayang untuk pagi ini, benar-benar rugi bandar ini.

Ah sudahlah, aku lupakan saja semua itu. Lebih baik aku meneruskan pekerjaanku, aku yakin Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik

Aku harus tetap optimis untuk hari ini, yaudah aku kembali lagi ke pangkalan, aku iklasin aja lah. Aku curhat ke temanku yang ada dipangkalan, mereka semua menyemangatiku malahan ada yang bilang

"Cegat wae.. antemi wae bocahe!!"

Tapi aku harus sabar, karena orang yang sabar pasti rizkinya akan dipermudah, itulah keyakinanku. Aku yakin suatu saat nanti akan menjadi orang yang sukses.

Aku melihat keadaan solo raya siang ini yang begitu mendung seperti akan turun hujan, ada kalanya aku harus makan siang. Lukaku jatuh dari motor tadi pagi masih kerasa sakitnya, sesekali aku berusaha untuk memijit bagian engkelku yang mungkin sedikit kesleo.

Aku pergi ke warungnya Mbok Inem untuk makan siang, biasa lah menu favoritku nasi oseng-oseng sama telor dadar jangan lupa pakai sambal merah yang begitu maknyus

Ada orderan lagi, ya.. kali ini dari cewek, semoga beruntung. Pas mendungtiba-tiba datang turun hujan. Memang cuaca sekarang nggak menentu. Aku isengin aja mbak mbaknya, yaa sekali kali menghibur diri lah. 

Orderan datang dari cewek yang bernama Nia, dia memintaku untuk mengantatkannya pulang karena dia habis belanja ke Hartono Mall.
NIA

Aku ngerasa sangat senang, karena pas di chat dia ngaku masih Jomblo, kesempatan nanti aku gombalin dia. Aku menuju lokasi ke Hartono Mall, aku sambangi dia. Aduduhhh... Nia cantik banget bro, pakai rok mini bodinya Seksi bikin aku kemecer ngeliatnya, apalagi aku saat ini Jomblo. Sekali menyelam minum air

"Bang Panji... Anterin aku ke rumah dong" pinta Nia sembari tersenyum manja

Aku kegirangan melihat senyumnya dan bodinya yang aduhai

"Jangankan ke rumah mbak, ke ujung dunia pun aku anterin"

Aku lalu mengantarkannya ke perumahan Tirta Suara, aku pelan pelan bawa motornya biar awet, sesekali aku rem depan mendadak biar menghentak.

Nia mencubitku,

"Ih, mas Panji Nakal..."

Aku ajak berbincang ah, siapa tau jadi. Asudahlah jangan kebanyakan berhayal kamu hahaha.

Sepanjang jalan aku sangat menikmati perjalanan, aku sangat nyaman karena dekapan dan bisikan manja darinya. Tak terasa perjalanan sudah sampai. Nia sampai di rumahnya.

Dari pintu rumahnya terdengar anak-anak kecil menyambutnya

"Yeeeeyyyy ... mama pulang...."

Hah, sudah berkeluarga!!! Aku menggerutu dalam pikiranku. Katanya tadi Jomblo eh ternyataa.....

Lalu ada laki-laki ganteng yang menyapaku dengan ramah, sepertinya dia mengenalku, tapi aku lupa namanya

"Ji.. Panji lo masih inget gue gak?"

Aku bengong aja, masih belum ingat.

"Ini gue Andri, temen lo pas kerja di Jaya Perkasa", dia mencoba menjelaskan

Aku pun sontak teringat dengan Andri teman ketika berjuang di Pabrik

"Ini Nji kenalin Istriku namanya Nia"

Ternyata yang aku boncengin tadi adalah istri dari teman gue yang bernama Andri, sungguh beruntung dia.
ANDRI

Aku sangat senang teman-temanku sekarang mencapai kesuksesannya masing-masing. Waktu itu, aku masih ingat perjuanganku saat di Jaya Perkasa bersama Andri. Sungguh berat, di perusahaan itu kita kerja keras membangun dari nol, entah sekarang Jaya perkasa sudah jadi seperti apa.

Aku bersama Andri dan rekan2 lainnya bekerja yang pekerjaannya sangat berat, bayangkan saja pabrik baru yang masih berantakan, lantai keramiknya yang masih ada sisa-sisa semen, semua harus kita bersihkan dengan menggunakan lap. Aku masih ingat waktu itu dikomandoi oleh Pak Eko, kita karyawan baru dibentak-bentak bersihin lantai keramik sampai bersih. Lalu kita juga menurunkan barang-barang berat dari truk kontainer seperti meja, mesin2 jahit, kursi2 dan juga blower raksasa pun kita gotong menuju kedalam. 

PT. JAYA PERKASA GARMENT


Sempat juga aku dan Andri tergabung dalam Balai Diklat Indonesia (BDI Jakarta) yaitu sebuah pelatihan Jahit nasional di Sritex, banyak banget pengalamanku bersama dengan Andri.

Aku agak lama ngobrol- ngobrol dengan Andri sampai hanyut terbawa suasana, teringat kenangan-kenangan yang tlah berlalu. Lalu aku pamit karena saat itu ada orderan selanjutnya.

Beginilah pekerjaanku sebagai ojek online yang senantiasa bergerak dari tempat satu ke tempat yang lain. Tidak lupa aku menebar senyuman ke setiap orang yang aku jumpai, karena bagiku seseorang yang aku temui akan selalu aku hargai, aku tidak memandang pangkat, derajat dan harta yang orang lain miliki, jika mereka ingin berkawan denganku silahkan.

Setelah hari ini mendapatkan beberapa orderan aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Aku sangat capek hari ini setelah beberapa kali mendapatkan orderan, untuk hasil kali ini lumayan lah. Sisa sisa air hujan yang menggenang di jalan membuatku harus sedikit berhati-hati dalam melajukan motorku.

Dipersimpangan jalan aku berpapasan dengan mobil, Sial.... air yang menggenang muncrat ke tubuhku. Aku lihat aku berpapasan dengan mobil Jazz merah, rupanya mobil si Sadiko Altis yang sombong itu. Bajuku pun basah semua, apaboleh buat aku harus ganti baju kering dulu, takutnya kalau pakai baju basah gini aku bisa sakit.

Aku putuskan untuk mampir ke Kos salah satu temanku yang bernama Jagad, dia adalah salah satu teman terbaikku, dia ngekos di rumahnya Pak Mariman.

Aku lihat jagad ini orangnya sangat berpotensi akan tetapi orangnya sangat malas, sudah berbulan2 dia di kos menjadi pengangguran

JAGAD

Banyak cerita yang aku lalui bersama dengan Jagad, walaupun dia pengangguran dan pemalas tetapi aku suka dengan gaya berfikirnya yang cemerlang. Semua masalah-masalahku yang rumit semua teruraikan oleh dia.

Aku mengingat Jagad sebagai orang yang sangat romantis, sewaktu kerja di PAN, dia menyukai cewek yang bernama Aprilia. Sungguh sangat romantis saat itu bertubi-tubi surat cinta yang dia kerahkan untuk melunakkan hati, dan juga dengan jerih payah dia membuat istana kecil hasil karya tangannya. Sungguh dia lelaki romantis yang pernah aku kenal..

Aku singgah di kamar kosnya, kulihat karya seni tinggi coretan di dinding yang dia buat, mulai dari lukisan wanita, mawar merah, slankers, bob marley dan tulisan yang gue suka "KALAU BAJINGAN NGAKU AJA BAJINGAN KAYA AKU"

Aku singgah di kamar kosnya, ngobrol sejenak sambil mendendangkan lagu-lagu kesukaan. Biasanya Jagad sangat suka lagu-lagu blues, ya sudah aku turutin aja kemauannya nyanyi lagu blues. Tak lupa aku meminjam baju kering, karena aku mau lanjut lagi. Setelah lama disitu, aku pun pulang. Aku berharap semoga suatu saat nanti dia bisa sukses dan tidak menjadi pengangguran lagi.
-------------------------
-------------------------------------------------------
---------------------###


ASMARA YANG SESUNGGUHNYA

Aku begitu meratapi diriku sendiri, sudah tidak terhitung lagi cinta yang t'lah kandas tapi aku yakin masih mampu untuk melewatinya. Aku merasakan hari-hari yang kulalui begitu sepi, ironi memang disaat aku menebarkan senyuman ke segala penjuru, aku memperoleh teman-teman yang begitu banyaknya. Tetapi sangat disayangkan karena hatiku ini masih sepi, butuh tambatan hati.

Aku lalui hari-hatiku seperti biasanya dengan teman-temanku. Aku bermain gitar sampai menjelang malam, dan juga aku berkecimpung dalam kebudayaan Jawa. Waktu itu ada kirab di Solo, aku dan pelestari budaya lainnya yang ada di solo ikut memeriahkan. Aku memakai pakaian adat Jawa, seperti di Film-film itulah, pokoknya keren
KIRAB SOLO

Aku pun kembali meneruskan hidupku, kemana arah mata angin berhembus akan kutuju. Teriknya sinar matahari tak mempengaruhi setiap uraian dalam, kunaiki motor supraku.

Aku lewati jalan raya yang sangat ramai, jalanan kota yang tak pernah lekang oleh sepi. Mereka semua selalu mengisi aktivitasnya yang terus bergulir siang dan malam.

PANJI ASMARA

Salut buat para pejuang kehidupan yang tak pernah lelah dalam menggapai mimpinya. Selalu ada jalan untuk orang yang bekerja keras, selama yang dilakukan itu pekerjaan yang halal maka tentunya keberkahan-keberkahan akan muncul didalam hidup ini. Selalu bersyukur dalam hidup maka rumusnya "min haitsu la yahtasib" akan datang rejeki dari arah yang tidak disangka sangka.

Senja pun mulai menampakkan wujudnya, tengah ramai orang-orang beranjak dari tempat kerjanya. Jam kerja pagi sudah selesai, ada yang boleh pulang dan ada lagi lainnya yang masih lembur menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai.

Terlihat para pekerja dengan seragam yang warnanya sama, tanda jika mereka bekerja satu kantor. Wajah-wajah letih yang segera ingin pulang meneruskan yang seharusnya dilakukan.

Aku pun menepi, tiada beranjak ku singgah diwarung kecil dekat keramaian. Aku pesan segelas kopi hitam supaya tenang hati dan perasaan ini. Kunikmati seteguk demi seteguk kopi yang begitu nikmat, terasa pahit. Mengajarkan kepada kita bahwa hidup tak selalu manis, hidup juga ada pahitnya. Pahitnya hidup juga harus dinikmati, bahkan pahit getirnya hidup

Aku masih duduk merenung, menikmati kopi hitamku yang belum habis. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetkan mengusik keheninganku

"Toloooooooong.... Tolong............ tasku di Jambret"

Dari jalan seberang ada wanita yang berteriak minta tolong. Sekilas aku melihat ada seorang lelaki yang merampas Tas merah miliknya. Dan langsung saja berlari begitu saja.
Wanita itu menangis, mungkin tas itu begitu berharga.

Aku merasa kasihan, terketuklah perasaanku. Aku pun bersiap untuk mengejar Jambret itu,

Aku berlari dengan cepat, aku masih melihat dari kejauhan orang itu menuju ke Sebuah Gang hampir ke perumahan Permai.

PANJI ASMARA

Ku percepat lariku, ku kejar dia. Selang 50 meter aku dapat mengejarnya menuju ke Sebuah gang yang sepi, kudapati dia

"Woy... Bangsat. Serahin tas itu ke gua"

Dia terjerembab kaget dan terlihat begitu panik.

Dia tetap saja keras kepala tidak mau nenyerahkan tas itu, lelaki itu memaksaku untuk berduel unjuk kebolehan, berkelahi. Aku pun bersiap untuk menghadapinya

Tanpa disadari teman-temannya pun datang untuk membantunya, dua orang kawannya datang. Rupanya mereka adalah komplotannya, salah satu dari mereka adalah genk daerah sini.

"Jangan macem-macem lo ntar gua habisin baru tau rasa lo njink"

Aku mulai waspada, mungkin inilah waktunya ilmuku aku keluarkan. Setelah sekian lama ada dalam tubuh ini, aku pernah belajar Pencak Silat saat aku masih berada di daerah. Pencak Silat itu beladiri paling keren yang didalamnya terdapat pendekar-pendekar yang tangguh.

Satu per satu dari mereka mulai menyerangku membabi buta, untungnya aku bisa menangkisnya dengan keahlianku. Bahkan satu dari mereka mengeluarkan pisau belati. Ini sangat berbahaya, beberapa kali dia mencoba untuk menusukkannya ke tubuhku

Perkelahian berlangsung agak lama, tapi satu persatu dari mereka dapat aku lumpuhkan. Belati yang ada digenggamannya pun bisa aku atasi, waktu dia mulai menyerangku kutendang dengan keras siku tangannya sehingga Belatinya terjatuh. Mereka semua terkapar berjatuhan. Langsung saja tas merah itu aku rebut dari tangan mereka

"Ampun Bang, Ampun Bang..." ,Rengek mereka kepadaku

"Pergi Lo semua, sebelum lo pada gua keprettt ntar"

Aku pun menyuruh mereka pergi, mereka lari pontang-panting karenanya. Tas merah itu sudah berada dalam genggamanku, mungkin tas ini begitu berharga. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, dengan alasan apapun mengambil yang bukan haknya adalah perbuatan yang tercela, dilarang maka marilah senantiasa melakukan kebajikan.

Semua sudah aman terkendali, aku pun segera menghampiri wanita yang dijambret tas nya tadi, dia masih terlihat shock waktu itu

"Ini tas Merah milik mbak Kan, tadi udah saya rebut dari si Jambret, Silakan di check mbak Isinya"

Wanita itu mengecek keadaan dan isi dari dompetnya

"Iya mas benar ini dompet milik Saya, Isi didalam dompet ini juga masih ada kok Mas"

Syukur lah Mbak kalo gitu, lain kali kalo bawa dompet hati-hati ya mbak

Wanita tadi mengambil sebagian emas dari dalam Tasnya itu

"Ini mas, sebagai balas jasa atas kebaikannya mas"

Maaf mbak Saya nggak bisa nerima, saya menolong mbak tanpa mengharap imbalan.

Aku pun mengajaknya istirahat sejenak di warung, kubelikan segelas minuman supaya dia agak tenang setelah aku melihat dia tadi yang begitu kepanikan. Wanita itu mau Sharing kepadaku, nama dia Hesti, dia adalah seorang janda beranak satu yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya. Peristiwanya dia ceritakan

"Jadi begini Mas Panji, waktu itu suamiku pergi ke Luar kota untuk bekerja. Dia kerjanya di Bandung di salah satu cabang perusahaan otomotif. Saat dia mengemudikan mobilnya di Jalan tol, dia kecelakaan"

Innalillahi...., bagaimana kronologinya Mbak?

"Jadi saat itu mobil sedan yang dia kemudikan itu remnya blong, dia.harus banting setir sehingga menabrak pembatas jalan sehingga ringsek dan dia meregang nyawa"

Yang Sabar ya mbak, semua peristiwa yang mbak Alami ini tentu saja ada hikmah yang bisa dipetik. Dan semoga Almarhum diterima disisi Allah SWT

HESTI

Hesti juga menceritakan bahwa Isi dari Tas merah yang dia bawa itu adalah simpanan hartanya yang akan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sementara ini, sementara dia masih nyari kerja di sekitaran Sukoharjo
Semoga yang terbaik buat Hesti, semoga diberi kekuatan. Semangat untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik. 
Senyumnya yang merekah mengisyaratkan sesuatu, kegamangan yang aku rasakan seperti sebuah bahasa perasaan, tetapi entahlah dengan semua itu. 
Akhirnya waktu jua yang memisahkan, sampai jumpa di lain waktu Hesti, semoga hari-hari yang kau lalui berjalan dengan kegembiraan dan keindahan

Kemudian aku pergi untuk meneruskan mencari penumpang ojek online, ku telusuri jalan-jalan di sekitaran Solo. 
Sinar matahari pun perlahan mulai meredup berganti dengan kegelapan. Lampu-lampu yang berwarna-warni menyala menghiasi jalan.

Aku berharap Tuhan masih menggunakanku untuk membantu sesama yang memerlukan pertolongan. Selalu ada keberkahan untuk orang yang bersyukur dan selalu ada kebahagiaan untuk orang yang berbuat kebaikan dan tanpa pamrih tentunya.

Ada satu hal yang membuat teringat selalu, tatapan mata hesti yang menusuk hatiku sepertinya aku telah jatuh Cinta, kurasakan hatiku yang berbunga. Untung saja aku sudah dapatkan WA hesti, jadi bisa kuhubungi semakin sering.

Takdir yang mempertemukan kita, aku dan hesti semakin lama semakin dekat. Sesuai kehendaknya, Bulan depan aku akan menikah dengan Hesti...

Dimulai dari ojek online aku menemukan jodohku, syukuri apa saja pekerjaanmu sekarang maka keinginan dan kesuksesanmu kelak pasti akan tercapai







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondangan

NGLINTING MBAKO

Nonton YOWES BEN 2 di Ponorogo