Titip Rindu di Lubuk Linggau
Titip Rindu di Lubuk Linggau
Perkenalkan namaku Kurt Cobainn, perjalanan harus tetap dilanjutkan, entah apa yang akan terjadi selanjutnya biarlah itu menjadi kehendak dari yang maha kuasa, manusia hanya bisa menjalani.
Aku menempuh perjalanan ke pulau sebrang, setelah melalui Kapal penyebrangan selat sunda sampailah aku di Bakauheni. Perjalanan yang panjang harus aku lalui hampir sehari semalam menggunakan sepeda motorku, jupiter mx untuk sampai di tujuanku selanjutnya, aku akan menemui kawan lamaku yang bernama Trisno di Lubuk Linggau, teman mancing sewaktu di kolam pemancingan lele.
Perjalanan yang panjang selama berhari-hari mengendarai motorku, sampailah juga aku di Kota ini di Lubuk Linggau. Maka aku putuskan untuk istirahat sejenak untuk menghubungi kawanku yang ada disekitar sini, kebetulan aku ada kawanku yang sudah menetap lama disini jualan Bakso temanku itu bernama Sadiko Altis dan Lek Sutambi AR, tidak ada salahnya aku mampir kesana untuk mencoba bakso Wonogiri yang sudah lama terkenal di Linggau.
Kawan-kawanku itu jualannya disekitaran Jln Sudirman, tepatnya di samping Pasar Linggau.Sudah lama aku tidak berjumpa dengan temanku yang bernama Sadiko Altis itu, aku kenal dengan dia sewaktu aku melewati daerah Serpong, beberapa tahun yang lalu ketika itu dia masih bekerja di bengkel mobil. Aku bisa kenal dengan dia karena dia telah membantuku untuk membenahi motorku yang rusak. Sekarang Iko Altis mencoba peruntungan ikut berjualan Bakso Lek Sutambi AR.
Aku mendekat ke Pangkalan Bakso Sutambi AR, kulihat mereka sedang sibuk sekali bekerja. Ada empat orang disana yaitu Lek Tambi bersama istrinya yang bernama Ibu Parni AR dan juga Sadiko Altis bersama dengan istrinya yaitu orang asli lubuk linggau yang menurutku memiliki paras yang sangat cantik, namanya Silia.
Aku mendekat ke arah Sadiko Altis, rupa-rupanya dia bergitu pangling akan kedatanganku, dia menorehkan kepalanya ke kanan atas sambil mengingat ingat.
Akhirnya dia mulai ingat dia sembari tersenyum,
"Kamu Kurt Cobain ya, piye kabarmu Cuk?
Rupanya dia masih ingat kepadaku
Perkenalkan namaku Kurt Cobainn, perjalanan harus tetap dilanjutkan, entah apa yang akan terjadi selanjutnya biarlah itu menjadi kehendak dari yang maha kuasa, manusia hanya bisa menjalani.
KURT COBAINN
Perjalanan yang panjang selama berhari-hari mengendarai motorku, sampailah juga aku di Kota ini di Lubuk Linggau. Maka aku putuskan untuk istirahat sejenak untuk menghubungi kawanku yang ada disekitar sini, kebetulan aku ada kawanku yang sudah menetap lama disini jualan Bakso temanku itu bernama Sadiko Altis dan Lek Sutambi AR, tidak ada salahnya aku mampir kesana untuk mencoba bakso Wonogiri yang sudah lama terkenal di Linggau.
Kawan-kawanku itu jualannya disekitaran Jln Sudirman, tepatnya di samping Pasar Linggau.Sudah lama aku tidak berjumpa dengan temanku yang bernama Sadiko Altis itu, aku kenal dengan dia sewaktu aku melewati daerah Serpong, beberapa tahun yang lalu ketika itu dia masih bekerja di bengkel mobil. Aku bisa kenal dengan dia karena dia telah membantuku untuk membenahi motorku yang rusak. Sekarang Iko Altis mencoba peruntungan ikut berjualan Bakso Lek Sutambi AR.
Aku mendekat ke Pangkalan Bakso Sutambi AR, kulihat mereka sedang sibuk sekali bekerja. Ada empat orang disana yaitu Lek Tambi bersama istrinya yang bernama Ibu Parni AR dan juga Sadiko Altis bersama dengan istrinya yaitu orang asli lubuk linggau yang menurutku memiliki paras yang sangat cantik, namanya Silia.
Aku mendekat ke arah Sadiko Altis, rupa-rupanya dia bergitu pangling akan kedatanganku, dia menorehkan kepalanya ke kanan atas sambil mengingat ingat.
Akhirnya dia mulai ingat dia sembari tersenyum,
"Kamu Kurt Cobain ya, piye kabarmu Cuk?
Rupanya dia masih ingat kepadaku
(Belum Selesai)
Komentar
Posting Komentar